Petani di Palas Sukses Budidaya Durian Sultan
PALAS.Mitanews.co.id ||
Seorang petani di Kabupaten Padang Lawas (Palas) sukses membudidayakan durian sultan jenis Bawor.
Tidak tanggung-tanggung 150 batang durian bawor berhasil tumbuh dan berbuah dengan kualitas terbaik.
Di desa Aek Bargot, Kecamatan Sosopan, Mustofa Husein Nasution (45) mulai menanam durian bawor pada tahun 2017 silam.
Awal memulai budidaya durian bukan perkara mudah bagi pria yang juga mengajar di SD Negeri 0303 Aek Bargot ini.
Mustofa mengaku sama sekali tidak memiliki ilmu dalam membudidayakan durian apalagi jenis yang asing ditanami petani di Palas.
"Hanya modal nekat aja bang. Bahkan tak jarang orang mengatakan durian yang saya tanam ini tidak akan berhasil. Karena selain baru, batang pohon durian bawor ini hanya setinggi kurang lebih 5 meteran saja sehingga hamanya semakin banyak," kata Mustofa ditemui di kebun duriannya pada hari Sabtu, 29 Desember 2023.
Berkat kegigihan dan keinginan kuat untuk belajar, akhirnya Mustofa pun menuai hasil yang memuaskan.
Dirinya mengaku, pada tahun 2022 durian bawor yang dibudidayakannya berbuah pertama kali.
Saking senang dan bangganya, buah yang panen ratusan kilogram tersebut dia bagi-bagikan kepada saudara dan tetangganya di desa Aek Bargot.
"Sesuai niatan awal, buah durian ini hanya untuk kita nikmati bersama keluarga bang. Tapi seiring waktu, kabar tentang keberhasilan budidaya durian bawor ini pun mulai didatangi peminat dan bahkan toke durian dari Medan pun sudah memborong hasil panen saya ini," ujar Mustofa.
Tak hanya toke durian sultan, Mustofa menyebut peneliti LIPI dan salah satu dinas di Taput sudah datang mengunjungi kebun durian Bawornya.
Sebab tak bisa dipungkiri durian Bawor yang dibudidayakan Mustofa cukup berhasil di Sumatera Utara.
Mustofa mengatakan durian bawornya sekali berbuah bisa mencapai 20-25 buah perbatang dengan berat 4-7 kilogram per buahnya.
"Alhamdulillah kemaren toke durian sultan ini datang berkunjung dan berani borong semua hasil panennya. Beliau menawarkan Rp50 ribu perkilogramnya," jelas Mustofa.
Ditanya kiat suksesnya membudidayakan durian bawor, Mustofa mengaku hanya belajar otodidak dan sesekali ia mengaku sering konsultasi dengan petani di Banyumas tempat ia membeli bibit durian bawor.
"Durian bawor saya ini non pestisida, hanya saya kasih pupuk kompos itu pun sekali setahun, Alhamdulillah keberhasilan ini berkat bantuan Allah," ucapnya.
Dengan keberhasilan tersebut, Mustofa berharap bisa mengembangkan budidaya durian sultan tersebut bersama dengan petani-petani di Palas.
Mustofa juga berencana akan mengembangkan pembibitan durian bawor dari entres pohon durian bawor miliknya yang sudah teruji.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI, durian bawor asli berasal dari daerah Banyumas.
Buah yang dijuluki sebagai 'King of Fruit' atau rajanya buah ini digadang-gadang menjadi 'pesaing' baru di antara varietas durian lainnya.
Durian bawor memiliki daging berwarna kekuningan dengan ukuran biji yang kecil.
Salah satu cara untuk membedakan durian bawor dengan durian montong adalah dengan mencicipinya.
Daging durian ini cukup manis, tetapi ada sedikit rasa pahit, hampir seperti durian petruk.
Rasa pahit tersebut membuat durian bawor memiliki tempat tersendiri bagi para penikmat durian.
Daging dari durian bawor memiliki tekstur padat dan legit.
Selain itu, ukuran dari jenis durian ini terbilang besar.
Satu buah durian bisa memiliki berat 6 hingga 9 kilogram. Jika beruntung, Anda bahkan bisa menemukan durian dengan berat 12 kg.
Jenis durian ini bisa berbuah saat pohonnya berusia 3 hingga 4,5 tahun.
Dalam satu tahun, durian bawor bisa dipanen sebanyak 3 kali.
Rasa lezat dari durian jenis ini membuatnya memiliki harga yang cukup tinggi. Satu kilogram durian bawor bisa dibanderol Rp115 ribu.(FH)***
Baca Juga :
Kapolres Rohul Sampaikan Kinerja Akhir Tahun 2023