Bawa Bantuan dan Layanan Kesehatan Gratis, YHPP Kembali Tembus Desa Terisolir
TAPSEL.Mitanews.co.id ||
Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP) kembali menembus desa terdampak bencana yang terisolir selama dua pekan. Pada Senin (8/12/2025) malam, rombongan YHHP tiba di ujung Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat, membawao bantuan sembako, pakaian anak layak pakai, dan layanan kesehatan gratis yang sangat dibutuhkan warga.
Kunjungan ini merupakan yang ketiga kalinya bagi YHHP menjangkau serta menerobos wilayah terisolir pascabencana di Tapanuli Selatan.
Sebelumnya, bantuan telah disalurkan ke Janji Matogu, Bina Sari, dan Laba Lasiak di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, serta ke Desa Bukkas Malombu, Dusun Sibara-Bara, dan Setia Baru di Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur.
Empat dusun di Desa Siuhom yakni Tangga Batu, Paten, Adian Nauli, dan Aek Martolu, baru dapat dilalui kendaraan gardan dua pada Senin malam itu setelah dua minggu terputus akibat longsor.
Bahkan, akses menuju Dusun Tangga Batu dan Aek Martolu hanya bisa ditembus menggunakan sepeda motor trail.
Tiba di tengah hujan gerimis, kehadiran rombongan YHHP yang dipimpin H. Syahrul M. Pasaribu, Pembina YHHP dan mantan Bupati Tapsel dua periode, langsung disambut haru oleh warga.
Puluhan masyarakat dari empat dusun berkumpul di Dusun Paten, lokasi yang berada di titik tengah untuk menerima bantuan.
Suasana penuh emosi tampak saat paket sembako dibagikan dan pelayanan kesehatan dibuka. Sebanyak 51 warga menjalani pemeriksaan oleh dr. Elisa, pengurus YHHP, dengan keluhan dominan seperti gatal-gatal, demam, dan trauma pascabencana. Selain obat-obatan, warga juga mendapatkan penyuluhan pencegahan penyakit.
Martua Parsaoran Hutagalung, tokoh masyarakat Dusun Paten, mengatakan bahwa YHHP menjadi rombongan pertama yang berhasil masuk ke wilayah mereka pasca longsor.
“Saat longsor terjadi, kami sempat mengungsi seminggu ke Dusun Adian Nauli. Banyak jalan tertutup tanah. Kehadiran Pak Syahrul saja sudah membuat kami senang, apalagi membawa bantuan sembako dan pengobatan gratis. Itu sangat berarti untuk kelangsungan hidup warga,” ujarnya.
Senada dengan Martua Parsaoran, Alboin Manalu dari Dusun Tangga Batu menuturkan kondisi desa masih memprihatinkan.
“Masih ada sekitar sepuluh titik longsor, dan banyak jalan retak. Warga gotong royong membuka akses, tapi kebutuhan dasar seperti sembako tetap yang paling mendesak,” katanya sambil berharap jalur menuju dusunnya segera diperbaiki.
Darwin Aritonang dari Dusun Adian Nauli menambahkan bahwa pembangunan jalan yang dilakukan pemerintah daerah sebenarnya sudah mencapai 70%, namun sebagian rusak akibat bencana. Warga berharap pengerjaan dapat dilanjutkan.
Sementara itu, warga Dusun Aek Martolu masih mengungsi di Sirame Ramean karena kerusakan parah di dusun mereka. Dapur umum dan posko bantuan juga didirikan di lokasi pengungsian.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Siuhom, Amantua Simamora, menjelaskan bahwa empat dusun itu dihuni 172 KK atau 577 jiwa. Ia juga menyampaikan rasa syukur karena listrik PLN baru menyala kembali tepat pada malam kedatangan Syahrul beserta rombongan.
Ia sekaligus menitipkan harapan warga agar kondisi jalan dan pembangunan desa dapat disampaikan kepada Bupati Tapsel, H. Gus Irawan Pasaribu.
“Kami percaya suara kami akan sampai, karena Bupati Tapanuli Selatan juga bagian dari keluarga besar YHHP,” ujarnya.
Sekretaris Kecamatan Angkola Barat, Ahmad Pilihan Hasibuan, turut menyampaikan apresiasi kepada YHHP atas kepedulian dan keberanian menjangkau dusun-dusun yang terisolasi tersebut.
Dalam sambutannya, Syahrul Pasaribu menegaskan bahwa YHHP hadir bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga semangat kebersamaan.
“Jangan lihat seberapa banyak bantuan, tapi seberapa tinggi keikhlasan untuk membantu sesama. Tetap bersabar dan saling mendukung, karena kalian tidak sendiri,” ujarnya meyakinkan warga.
Syahrul juga menyampaikan salam dari Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu yang juga Pembina YHHP, sekaligus mengajak warga mendoakan agar kondisi cepat pulih dan kehidupan kembali normal.
Terkait aspirasi warga mengenai perbaikan jalan, Syahrul menyebut hal itu telah dicatat Sekcam dan akan diteruskan kepada pimpinan kabupaten. Ia juga akan menyampaikan langsung kepada Bupati Tapsel.
Syahrul mengungkapkan bahwa bencana alam Tapsel tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang ingatannya, melanda 13 dari 15 kecamatan di Tapanuli Selatan.
Dampak kerusakan sangat luas, termasuk Desa Garoga dan Huta Godang di Batangtoru yang hampir rata dengan tanah akibat luapan Sungai Garoga yang membawa ribuan gelondongan kayu.
Desa Tandihat Lama di Angkola Selatan juga terdampak berat dengan seluruh akses jalan amblas dan tanah retak, membuat 157 KK atau 503 jiwa sampai saat ini mengungsi ke Desa Perkebunan Marpinggan.
Ia juga menyoroti kerusakan infrastruktur di hampir semua kecamatan, rusaknya lahan pertanian dan persawahan masyarakat, terganganggunya program pembangunan yang sedang berjalan serta kelangkaan BBM yang semakin menyulitkan warga.
Syahrul mengajak masyarakat mendoakan Bupati dan Wakil Bupati Tapsel beserta jajaran agar tetap diberi kesehatan dalam memimpin daerah melewati masa sulit ini.
Ia juga mengingatkan seluruh warga untuk tetap waspada menghadapi tingginya curah hujan pada Desember ini.
Turut hadir dalam rombongan YHHP, Pembina Hj. Lisliwaty Pasaribu, pengurus yayasan lainnya, serta tokoh masyarakat Angkola Barat N. Harahap dan Djamal Tampubolon. (mn.11)***
Baca Juga :
Bupati Asahan Hadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT Kabupaten Batubara ke-19 Tahun
