MEDAN.Mitanews.co.id ||
Partai Gerindra belum fokus ke pergantian jabatan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) karena Pilkada (pemilihan kepala daerah) masih jauh, yakni Rabu 27 November 2024.
Perhatian partai ini masih lebih tertuju pada Pilpres (pemilihan presiden) dengan Capres Ketua Umum partai Prabowo Subianto, dan Pileg (pemilihan anggota legislatif DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota) pada Rabu 14 Februari 2024.
Narasi itulah yang disampaikan Ketua Gerindra Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu sebagaimana disadur dari Koran MimbarUmum (KMU) terbitan Rabu (7/6).
Tetapi meski masih jauh, Pilgubsu (pemilihan gubernur Sumut) sudah mulai menjadi buah bibir, setelah Wagubsu Musa Rajekshah alias Ijeck, dan kemudian Gubsu Edy Rahmayadi, dalam waktu hampir bersamaan menyatakan kesiapan masing- masing menjadi Cagubsu (calon Gubsu) pada Pilkada mendatang.
Belakangan Edy mengoreksi
pernyataannya setelah menyadari “belum waktunya,” karena kini ia masih menjabat.
Gus — mantan Dirut BankSumut 3 periode, kini anggota DPR RI dan pernah juga kandidat Calon Gubsu pada Pilgubsu beberapa waktu lalu — mengatakan, “Kami lagi fokus mengawal kemenangan Bapak Prabowo Subianto pada pemilihan presiden, dan juga pemilu legislatif, belum membahas Pilkada.”
Kata Gus lagi, ke depan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang powerfull, menguasai situasi dan memiliki wawasan kebangsaan tinggi, serta pergaulan internasional luas. Kriteria itu dimiliki Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan.
PERHATIAN
Perhatian publik terhadap Pilgubsu, kini, diperhangat oleh makin terbukanya rumor kerenggangan hubungan Edy – Ijeck meskipun Edy mengaku “tidak merasakannya dan menurutnya hubungannya dengan Ijeck baik-baik saja.”
Sejatinya, masa jabatan
lima tahun duet Edy-Ijeck –yang berjuluk “Pasangan Eramas” dan mengusung tagline “Sumut Bermartabat”– berakhir 5 September 2023 mendatang.
Mereka akan digantikan seorang penjabat (Pj) gubernur yang ditunjuk pemerintah
pusat, sampai terpilih pejabat baru definitif hasil Pilkada serentak secara nasional, November tahun depan.
TARGET PILEG
Sebelumnya, Gus juga bicara Pileg.
Didampingi Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso SE, MSP, Bendahara Meriyawaty Amelia Prasetio, Ketua Bappilu H Aripay Tambunan, dan Ketua Badan Saksi Dedi Arfan Sinaga, Gus menyebut target partainya ialah menjadi pemenang Pemilu di Sumatera Utara, dengan perolehan 21 kursi atau 21% dari 100 kursi DPRD Sumut. Menang, akan sekaligus mengantarkan kadernya menjadi Ketua DPRD Sumut.
Ia mendasarkan optimis- pada hasil survei elektabilitas partainya, yang ia sebut “leading” di Sumatera Utara.
Mengacu pada UU Pemilu, perolehan 20 % saja dari jumlah 100 kursi DPRD, sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon (Paslon) gubernur sendiri — tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Aturan serupa juga berlaku secara nasional (Pilpres, Pilbupati dan Pilwalikota).
Dalam catatan KMU, Gus bersama duetnya akademisi USU Ir Soekirman (saaat menjabat wakil bupati Serdang Bedagai), sempat menjadi salah satu Paslon Cagubsu pada Pilgubsu 2013, yang kemudian dimenangi duet Gatot Pujo Nugroho dan Erry Nuradi.
Pada Rabu 13 Juli 2022, liputan laman medanbisnisdaily.com, “memastikan” kesiapan Gus
maju lagi sebagai Cagub 2024. “Sebagai kader, tentu kita harus siap maju jika nanti ditugaskan oleh partai. Gerindra ini demokrasi terpimpin. Tegak lurus dan kader harus disiplin dengan apa yang diperintahkan pimpinan,”
kata Gus.
Target Pileg 2024 untuk
DPR RI Gus menyebut angka 7 perolehan kursi dari Sumatera Utara, bertambah 3 kursi dari 4 kursi sekarang. Kemudian untuk kabupaten/kota se-Sumatera Utara, Gerindra menargetkan 180 kursi.(MN.01/kmu/ foto rep rmol)
Baca Juga :
Berikut Kriteria Cawagub yang Dicari Edy Rahmayadi untuk Kembali Maju di Pilgubsu 2024 Mendatang