Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Sibuhuan Melonjak Tinggi

Tak pelak pedagang dan pembeli mengeluhkan kenaikan harga sembako yang melambung tinggi beberapa hari terakhir.

Ida Daulay (45) pedagang cabe dan sayur mayur di Pasar Sibuhuan mengaku kenaikan harga akibat sebagian bahan pokok mengalami kelangkaan juga karena mendekati bulan puasa Ramadhan.

" Harga cabe memang terus berubah-ubah, contohnya semalam harga cabe pagi hari cuma Rp. 50 ribu namun pada sore hari tiba-tiba melambung tinggi sampai Rp. 90 ribu per kilogram," kata Ida, Sabtu 24 Februari 2024.

Selain itu, harga cabe rawit juga naik Rp.70 ribu dan cabe hijau Rp. 48 ribu per kilogram, bawang merah Rp. 40 ribu, bayam biasanya dua ikat Rp. 5 ribu sekarang Rp. 6 ribu satu ikat.

Sedangkan, Nisa (40) pedagang telur dan beras di Pasar Sibuhuan menyebutkan harga telur ayam sekarang Rp. 50 ribu per kilogram sementara untuk beras lokal sudah tiga bulan naik Rp. 23 ribu per tabung (1,5 kilogram).

"Sudah seminggu naik. Alasan naik kita juga kurang tahu ya dari pemasoknya memang harganya sudah tinggi. Kalau telur tapi pasti dibeli, cuman biasanya terjual 10-15 ikat perhari sekarang 7 ikat saja," tandasnya.

Hal serupa juga diakui, Romaito pedagang daging ayam yang biasanya harga per kilogram Rp. 30 ribu sekarang naik Rp. 45 ribu.
Nuri (31) salah satu pembeli di Pasar Sibuhuan mengaku terkejut dengan kenaikan harga tersebut.

" Sekarang apa-apa serba mahal, kayak cabe yang biasanya saya beli per kilonya Rp. 45 ribu sekarang sudah hampir Rp 100 ribu bang," sebut Nuri warga Paranbatu yang sedang belanja di Pasar Sibuhuan.

Ibu satu anak ini mengaku belanja di Pasar Sibuhuan untuk kebutuhan satu minggu biasanya menghabiskan Rp. 300 ribu namun semenjak harga kebutuhan pokok melambung tinggi biaya belanja pun naik dua kali lipat.

" Harapannya semoga harga sembako segera turun dan stabil lagi lah," pungkasnya.(FH)***