TAPANULI SELATAN.Mitanews.co.id ||
Komunitas Rakyat Wilayah Dolok Sordang (KORIDOR) Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, terdiri dari enam desa dengan penduduk berjumlah 4.000 jiwa, luas wilayah 13.200 hektare (sepertiga dari luas Kecamatan Sipirok), panjang jaringan jalan mencapai 80 kilometer. Tetapi 90 persen dari panjang jaringan itu kondisinya rusak berat. Akibatnya puluhan tahun kawasan tersebut warganya hidup terisolir, tertinggal dan dilanda kemiskinan.
Ketua Komunitas Rakyat Doloksordang (KORIDOR), Ir. H. Asman Hutasuhut, MM saat bincang-bincang dengan Mifanews.co.id, Kamis (20/07/2023) petang mengatakan, padahal perekonomian warga dominan dari hasil bumi (pertanian dan perkebunan) seperti dari komoditi coklat, karet, kopi, gula aren, kulit manis dan lain-lain sebagainya. Produk yang menggerakan perekonomian warga dari komoditi-komoditi tersebut setiap minggu bergulir dengan total Rp 500 juta setiap pekannya itu.
Menurutnya, desa-desa di wilayah ini sudah ada sejak 200 tahun yang lalu seperti Dusun Liang, Dusun Salese Dusun Gadu dan lain-lainnya, namun tertinggal dari segala bidang khususnya aspek infrastruktur, sektor pendidikan sampai bidang kesehatan serta sektor kehidupan warga secara keseluruhan.
Dikatakan, sebagai upaya dan langkah bangkit dari himpitan kemiskinan yang diderita masyarakat tersebut, akhir-akhir ini muncul keinginan dari masysrakat wilayah Doloksordang dan sekitarnya serta para Kepala Desa untuk keluar dari problema yang mereka derita mulai ketertinggalan, keterisoliran dan ketermarginalan dengan gerakan "Pemekaran Kecamatan".
"Dasar pemikiran itu membuat kami terdorong untuk berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat melalui forum SUMUT BERSATU BERSAUDARA ini, kiranya diberi solusi sekaligus strategi guna terciptanya hasrat warga yang berkeinginan kuat terbentuknya Kecamatan Doloksordang, Kabupaten Tapanuli Selatan melalui adanya Pemekaran Kecamatan Sipirok," kata Ir. H. Asman Hutasuhut, MM serius.
Hutasuhut lebih lanjut mengatakan, sebenarnya sudah banyak langkah serta upaya yang ditempuh masyarakat Luat Dolokserdang dalam beberapa tahun terakhir ini. Langkah tersebut mulai dari menyuarakan aspirasi melalui publikasi atau pemberitaan media setelah sebelumnya menyurati pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tapanuli Selatan, menyurati Bupati Tapsel dan urun rembuk masyaraka Luat Doloksordang di Jakarta.
Tokoh masyarakat Sipirok, bahkan mereka para putra Tapsel kelahiran Luat Doloksordang semuanya bertekad bulat untuk sama-sama mengawal aspirasi dan keinginan terbentuknya Kecamatan Doloksordang sampai benar-benar berkekuatan hingga keinginan itu disahkan Pemkab Tapsel.
Keterangan yang dihimpun dari warga Luat Doloksordang di hari-hari terakhir ini mengatakan aspirasi masyarakat yang berkeinginan kuat terwujudnya Pemekaran Kecamatan, syarat dan ketentuannya sudah terpenuhi masyarakat, tinggal saat ini hanya persyarakan yang diperlukan dari pihak pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Jika wacana Pemekaran Kecamatan ini terwujud, para pihak justru sepakat, banyak pula pihak yang diuntungkan apabila Kecamatan Doloksordang itu terbentuk secara resmi. Masyarakat Doloksordang akan lebih mudah memperbaiki ekonominya, pemkab Tapsel akan lebih tertantang untuk mencari potensi yang akan dijadikan sebagai penambah pemasukan bagi Kas Pemkab sendiri. (MN.03).
Baca Juga :
Membanggakan, 4 Siswa SMP Tapteng Lolos OSN ke Tingkat Nasional 2023 di Provinsi Jawa Barat