oleh

Miris, Ini Jalan Akses Warga  Pangaribuan,   Luat Harangan – Tapanuli Selatan

-Daerah-3,324 views

TAPANULI SELATAN, Mitanews.co.id | Miris, ternyata kondisi badan jalan kabupaten dari dusun Ampolu menuju desa Pangaribuan (cakupan kawasan Luat Harangan) atau lebih dikenal dengan sebuta Luat Doloksordang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara atau Sumut hingga saat ini bagai tidak pernah disentuh pembangunan.

Karena kondisinya sulit dilalui semua jenis kenderaan, bahkan roda dua sekali pun, akses keluar masuk satu-satunya bagi 600-an jiwa warga tiga dusun, terdiri 

dari Dusun Sialang, Gadu dan Pangaribuan sebagai cakupan Desa Pangaribuan menjadi tidak terurus, sehingga badan jalan diselimuti semak belukar sampai menambah sulitnya bagi warga untuk melintasinya.

“Kami seperti dibiarkan menderita tanpa akses jalan yang layak untuk mendukung peningkatan ekonomi sebagai upaya terwujudnya masyarakat sejahtera dengan terpenuhinya kebutuhan pokok. Kalau akses jalan tidak layak, bagaimana kami mendapatkan kebutuhan pokok seperti sabun, minyak goreng, ikan dan jenis-jenis kebutuhan pokok lainnya,” kata warga dengan nada bertanya kepada Mitanews.co.id melalui chatting WA, Jum’at (28/01/2022) petang.

Menurutnya, penderitaan karena terisolir tersebut sudah lama bahkan sudah bertahun-tahun dirasakan tanpa adanya perhatian dari pemerintah. Tidak diketahui apa salah masyarakat yang membuat pihak pemerintah seperti abai terhadap hajat hidup warga Luat Doloksordang, khususnya Desa Pangaribuan.

Menurut masyarakat, pasokan kebutuhan pokok untuk masyarakat Desa Pangaribuan selama ini selalu terganggu akibat truk angkutannya terjebak jalan rusak parah saat memasuki Desa Pangaribuan. Akibatnya, warga menjadi sulit mendapatkan hampir semua jenis kebutuhan pokok terutama untuk upaya peningkatan gizi masyarakat.

“Bahkan saat pasokan barang kebutuhan pokok berhasil menjangkau kawasan pemukiman terisolir masyarakat, ada yang harganya sampai tidak terjangkau masyarakat Luat Doloksordang, termasuk di Desa Pangaribuan,” kata warga.

Dia mencontohkan harga minyak goreng, hampir sampai Rp 10.000,- per kilogram angka kenaikannya dari di pusat-pusat pasar tradisional terdekat dengan ecerannya di desa-desa di Luat Doloksordang, Kecamatan Sipirok, padahal jarak kawasan itu dengan perkantoran mewah pemerintah kabupaten Tapsel di Situmba Kilang Papan tidak sampai 20 kilometer.

Ketua Komunitas Masyarakat Luat Doloksordang, Ir. H. Asman Hutasuhut, MM yang dikonfirmasi Mitanews.co.id melalui pesan singkat, Sabtu (29/01/2022) pagi mengaku prihatin dengan penderitaan yang dialami sanak familinya di Luat Doloksordang yang hingga saat ini belum merasakan hasil pembangunan sebagaimana dirasakan warga Tapsel lainnya.

“Saya sangat prihatin dengan kesulitan yang dihadapi warga Luat Doloksordang terutama berkaitan dengan upaya mendapatkan pasokan kebutuhan pokok karena sulitnya akses jalan saat memasuki kawasan ini,” kata Asman Hutasuhut kepada Mitanews.co.id melalui pesan singkat, Sabtu (29/01/2022) pagi.( MN.03)

Baca juga : Pemkab Nias Serahkan Aset Kepada Pemko Gunungsitoli