oleh

Warga Terkena Dampak Buruk Akibat Proyek Jalan Tak Kunjung Diaspal

-Peristiwa-2,331 views

Padang Lawas.Mitanews.co.id | Proses pengerjaan perbaikan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sibuhuan-Mompang Kecamatan Barumun Baru Kabupaten Padang Lawas (Palas) menyebabkan warga dan para pengguna jalan setempat menderita.

Tidak hanya jalan yang mulai berlobang, namun juga debu dan material berbahaya lain yang beterbangan.

Debu ini berasal dari proyek multiyears Rp2,7 triliun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Sumber Mitra Jaya, dan PT Pijar Utama.

“Saking tebalnya debu, saat kemarau sepanjang jalan terlihat seperti gurun pasir. Ketika turun hujan jalan berlobang dipenuhi air sehingga membahayakan para pengguna jalan, ujar Maryam Nasution (40), warga Sigorbus - Mompang, Kecamatan Barumun Baru, kepada Mitanews.co.id, Senin (29/05).

Maryam sendiri berjualan sembako di samping ruas jalan tersebut, sehingga setiap hari dia merasakan langsung dampak "gurun debu" yang masuk ke dalam warungnya.

“Bukan lagi tiap hari, tapi setiap saat kena imbasnya. Kita yang mencari nafkah di sepanjang ruas jalan berdebu ini sangat menderita karena kondisi jalan yang tak kunjung diaspal,” tambahnya.

Warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Saat berada di warung kopi miliknya, wartawan Mitanews.co.id menyaksikan langsung meja di warung kopi itu ditutupi debu.

“Imbas dari banyaknya debu, sempat membuat warung kopi saya sepi dari pembeli. Karena konsumen merasa tidak nyaman untuk sekedar minum kopi. Bahkan jumlah konsumen sampai turun separuh, dibanding sebelum banyak debu yang berasal dari jalan,” tutur warga yang lain, yang membuka usaha warung kopi tidak jauh dari lokasi.

Ia pun mengaku, kita yang berjualan disamping ruas jalan berdebu ini sudah melakukan usaha sendiri untuk meredam debu, dengan melakukan penyiraman menggunakan selang, tapi bukan berarti masalah debu selesai.

Ia juga mengaku, meskipun ada mobil tangki yang menyiram jalanan namun dianggap tidak mengurangi debu karena hanya dilakukan sekali sehari.

"Ada juga mobil tangki yang menyiram jalan ini namun hanya dilakukan sekali dalam sehari, tapi debu yang kita rasakan itu pagi siang dan malam, debu ini sudah sangat meresahkan, bukan hanya mata pencaharian kami terganggu, anak-anak kami juga dihantui penyakit pernafasan karena menghirup debu tiap saat", ucapnya.

Para pengguna jalan dan warga berharap, supaya pemerintah dapat segera mengaspal jalan tersebut agar debu tidak lagi berhamburan. Dan juga pastinya, membuat Jalinsum menjadi lebih layak.

Proyek Multiyears senilai Rp 170 miliar yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk pembangunan jalan sepanjang 30 km di Kabupaten Padang Lawas, yang dianggarkan tahun 2022 ini progres pengerjaannya di lapangan terbengkalai.

Informasi diperoleh, proyek dengan anggaran yang sangat besar untuk pembangunan delapan titik ruas Jalinsum di Palas, saat ini kondisi peningkatan Jalinsum lingkungan VII hingga desa Sigorbus telah dilakukan pemadatan badan jalan tujuh bulan lalu.

Namun hingga saat ini pengerjaan Jalinsum ini belum juga dihotmix dan pekerjaannya pun sudah tidak pernah terlihat tanpa diketahui kendala terbengkalainya proyek tersebut.

Akibatnya masyarakat yang berdomisili di sekitar itu dan warga pengguna jalan terganggu akibat debu tebal dari jalan.(FH)

Baca Juga :
Ombudsman Minta Polda Sumut Usut Penimbunan Pupuk Bersubsidi di Sergai

News Feed