oleh

Menyimak Semangat RE Nainggolan: Green Card Geopark Toba Milik Kita Semua

-Daerah-380 views

Menyimak Semangat RE Nainggolan: Green Card Geopark Toba Milik Kita Semua

Oleh Ir Zulfikar Tanjung

Mitanews.co.id ||
Keberhasilan Toba Caldera mempertahankan green card dari UNESCO bukanlah sekadar prestasi administratif, melainkan simbol dari kerja bersama yang menempatkan Sumatera Utara kembali pada peta dunia.

Di balik keberhasilan ini, semangat kebersamaan dan legitimasi moral dari tokoh senior seperti Dr. RE Nainggolan, MM menjadi penyejuk sekaligus peneguh capaian.

Nainggolan, yang pernah menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara, Kepala Bappeda, Kadis Kominfo, hingga Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, memberi apresiasi terbuka kepada Gubernur Sumut Bobby Nasution, jajaran OPD, hingga Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba.

Pujian yang dilontarkan beliau bukan sekadar formalitas, melainkan lahir dari rekam jejak panjangnya mengawal pembangunan daerah dan keterlibatannya sejak awal dalam memperjuangkan Toba masuk dalam jaringan geopark dunia.

Di titik ini, publik menyaksikan bagaimana figur senior bisa hadir memberi kesejukan dan inspirasi. Nainggolan tidak hanya mengapresiasi, tetapi juga menekankan arti penting kolaborasi lintas lembaga, dari provinsi, kabupaten, hingga desa. Pandangan itu menghadirkan kesadaran bahwa pengelolaan geopark tidak dapat bertumpu pada satu figur atau jabatan, melainkan harus menjadi kerja kolektif yang terus diwariskan.

Perbandingan yang ia kemukakan dengan Geopark Langkawi di Malaysia memberi perspektif berharga. Jika Langkawi mampu mendatangkan jutaan wisatawan dan menggerakkan ekonomi rakyat, maka Geopark Toba seharusnya bisa lebih dari itu.

Potensi geologi, ekologi, hingga budaya Toba jauh lebih kaya. Pandangan ini menyiratkan dorongan bagi pemerintah dan masyarakat agar tidak berhenti pada prestasi simbolik, tetapi menjadikannya momentum peningkatan kesejahteraan.

Lebih dari itu, RE Nainggolan menegaskan pentingnya kebersamaan daerah. Ia menyoroti bagaimana seni, budaya, dan kearifan lokal harus menjadi bagian integral dari strategi pariwisata.

Artinya, geopark bukan hanya tentang alam, tetapi juga tentang manusia dan peradaban di sekitarnya. Gagasan agar paket wisata Danau Toba dikaitkan dengan Barus, bahkan melibatkan sembilan kabupaten, adalah refleksi dari pandangan jauh ke depan: menjadikan kawasan ini sebagai satu kesatuan destinasi dunia.

Di sinilah kita perlu melihat semangat Nainggolan sebagai legitimasi moral. Kehadirannya memberi pesan bahwa pencapaian green card UNESCO bukan sekadar kemenangan pemerintah, melainkan kemenangan kolektif seluruh rakyat Sumatera Utara.

Dengan demikian, energi kebersamaan itu bisa terus dijaga lintas generasi dan kepemimpinan.

Pada akhirnya, green card dari UNESCO adalah cermin dari tekad bersama. Namun keberlanjutan pengelolaannya adalah ujian sesungguhnya. Pemerintah provinsi, kabupaten, dunia usaha, hingga komunitas budaya perlu menjadikan capaian ini sebagai momentum menyatukan kekuatan daerah.

Seperti yang ditunjukkan RE Nainggolan, semangat kebersamaan adalah kunci. Kita menyimak, kita belajar, dan kita bergerak bersama. Karena benar adanya: Green Card Geopark Toba adalah milik kita semua.(Penulis bersertifikat wartawan utama dewan pers)***

Baca Juga :
Bupati Labusel Pimpin Rapat Koordinasi Ketapang Bersama Forkopimda

News Feed