Pensiunan dan Petani Tapsel Sepakat, Pilih Pemimpin Berintegritas
PADANGSIDIMPUAN.Mitanews.co.id ||
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini harus dijadikan sebagai momentum tepat untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) yang berintegritas.
Hal itu terungkap di acara halal bi halal Perhimpunan Purnabakti Aparatur Sipil Negara (PPASN) Tapsel, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tapsel dan perkumpulan Sahabat Syahrul M. Pasaribu di Natama Hotel Padangsidimpuan, Senin (22/4/2024).
Ketua KTNA Juang Pakpahan, mewakili petani Tapsel mengucapkan permohonan maaf lahir dan bathin. Sekaligus berharap silaturahmi seperti ini dipertahankan dan dipelihara sampai seterusnya.
Selanjutnya, ia mengenang bagaimana kemajuan pertanian Tapsel selama 10 tahun dipimpin Bupati Syahrul M. Pasaribu (2010-2015 dan 2016-2021). Petani Tapsel benar-benar menjadi tuan di tanah sendiri.
"Kuantitas dan kualitas hasil komoditi pertanian Tapsel meningkat dan lebih baik serta swasembada pangan terjaga dengan baik," ungkap Juang Pakpahan.
Sehingga, katanya, pada Pekan Nasional KTNA ke-XIV di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Syahrul Pasaribu dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono," sesuai Keputusan Presiden R.I No.25/TK/TAHUN 2014 tanggal 2 Juni 2014.
Juang menilai, kedekatan dan kepedulian Syahrul pada petani selama memimpin Tapsel, sudah terbukti dan teruji. Karena itu Syahrul menjadi Pembina KTNA Tapsel dari sejak menjabat Bupati sampai saat ini. Bahkan juga Desember 2023 terpilih sebagai Pembina KTNA Sumatera Utara.
Prestasi dan kemajuan di bidang pertanian ini telah mengangkat nama Tapsel di level yang lebih tinggi. Petani lebih terperhatikan dan lebih baik tingkat kesejahteraannya. Namun usai Syahrul menuntaskan tugas Bupati Tapsel dua periode, apa yang pernah dirasakan itu semakin merosot dan atau paling tidaknya jalan di tempat.
"Kami pengurus KTNA Tapsel di kabupaten sampai tingkat kecamatan beranggotakan 670 kelompok tani. Kami mengajak kita semua untuk memanfaatkan momentum Pilkada tahun ini untuk memilih pemimpin yang tulus, tidak munafik dan tidak mementingkan diri sendiri," tegas Juang.
Pada kesempatan itu, Ketua KTNA Tapsel menyatakan masih menunggu arahan Ketua Dewan Pembina, Syahrul Pasaribu, tentang kemana arah dukungan di Pilkada. Khususnya di Pilkada Tapsel dan bila perlu juga di Pilkada Padangsidimpuan.
"KTNA se Sumatera Utara memiliki forum diskusi, dan telah bersepakat untuk saling dukung apabila ada pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan dimenangkan. Yakni dengan cara mengerahkan kelompok tani, keluarga dan sahabat di daerah untuk memilih Paslon tersebut," terangnya.
Namun, sebut Juang, masyarakat Tapsel masih membutuhkan sentuhan pemimpin bertangan dingin seperti Syahrul. Karena itu dia meminta Syahrul agar mengijinkan putranya dr. Aditya Rizki M. Pasaribu mencalon di Pilkada Tapsel.
"Atau jika tidak, "mari kita ramai-ramai minta kesediaan Gus Irawan Pasaribu Anggota DPR RI bersedia turun gunung menjadi Calon Kepala Daerah di wilayah kita ini," ujarnya.
Senada, Ahmad Efendi Nasution mewakili Sahabat Syahrul M. Pasaribu menyebut, melihat perolehan suara Syahrul dan Gus Irawan di Pemilu Legislatif di Tapsel yang jika diakumulasi mencapai 61.000, tentu ini menjadi modal awal yang sangat besar untuk memenangkan Pilkada Tapsel.
"Kolaborasi ini menjadi modal awal yang signifikan apabila maju di Pilkada Tapsel. Sosok seperti ini yang dinilai mampu untuk mengulangi kejayaan Tapsel sebagaimana masa-masa kepemimpinan bang Syahrul," sebutnya.
Fendi berpendapat, 10 tahun Tapsel dipimpin Syahrul sangatlah bagus dan maju di hampir seluruh sektor termasuk berhasil memindahkan ibukota dan pusat pemerintahan ke Sipirok dengan membangun kantor Bupati yang terpusat dan refresentatif.
Bahkan, ungkap mantan Anggota KPU Padangsidimpuan selama 10 tahun itu, ketika itu Tapsel yang dikonotasikan Tak Pernah Selesai akhirnya sukses diubah menjadi Tak Ada Persoalan Selalu Lancar.
"Kami dari komunitas Sahabat Syahrul menjadi saksi atas keberhasilan beliau membangun Tapsel, walaupun belum sempurna secara keseluruhan. Kami tetap tunggu arahan untuk Pilkada. Siapa kata Bang Syahrul, itu kami dukung. Butuh orang yang tulus dan punya niat baik untuk membangun Tapsel," katanya.
Fendi lantas mengingatkan, bahwa titik nol pembangunan Tapsel selama 10 tahun kepemimpinan Syahrul diawali dari tempat acara halal bi halal ini. Yakni pada momentum buka puasa bersama di tahun 2009 silam.
"Saat itu kami dari KAHMI bersama kawan-kawan lainnya meminta dan mendorong bang Syahrul yang ketika itu Ketua FPG DPRD Sumut agar maju di Pilkada Tapsel tahun 2010. Hari ini, sejarah kita ulang kembali. Kita minta bang Syahrul memberi warna di Pilkada Tapsel tahun ini," tegasnya.
Saulian Sabbih Situmorang mantan Kepala Bappeda dan Ass.Ekbang Tapsel, mewakili undangan memandang Syahrul Pasaribu jembatan persahabatan. Karena bisa menyambungkan silaturahmi PPASN, KTNA dan Sahabat Syahrul M. Pasaribu.
10 tahun memimpin Tapsel, melalui relasi dan jaringannya, Syahrul telah sukses dalam menjembatani pengalokasian anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat ke Tapsel termasuk memperoleh Insentif Daerah dalam bentuk Dana Rakca tahun 2017 sebesar Rp50 M lebih atas keberhasilan pengelolaan keuangan daerah T.A 2015 dan Dana Rakca tahun 2020 sebesar Rp52 M atas pengelolaan keuangan daerah Tapsel T.A 2018.
"Pada 27 November nanti ada perhelatan demokrasi daerah. Saya yakin kita yang tiga komunitas ini masih punya pengaruh untuk menyukseskan perjuangan salah satu pasangan calon di kontestasi Pilkada Tapsel. Kita tetap satu barisan di bawah koordinasi pak Syahrul," pesannya.
Apabila ini terwujud, pengaruhnya tidak hanya di Pilkada Tapsel, tetapi berdampak positif bagi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Karena jika semuanya sukses, maka akan lebih mudah menyandingkan Gubsu terpilih dengan Bupati Tapsel terpilih membangun Jalan Provinsi di Tapsel.
"Mari lihat betapa hancur dan sulitnya melintasi Jalan Provinsi dari Kecamatan Arse, Saipar Dolok Hole sampai ke Aek Bilah. Begitu juga dari Bulu Mario di Sipirok ke Aek Nabara Marancar. Sudah tak layak dilintasi kendaraan bermotor," paparnya.
Di kepemimpinan Syahrul di Tapsel, imbuh Saulian, kondisi dua ruas Jalan Provinsi tersebut jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan hubungan dan relasi pemimpin Tapsel masa itu ke pemerintah atasan sangat baik.
Ketua PPASN Tapsel Marasaud Harahap mantan Kadis Pendidikan dan mantan Ass.III Kesejahteraan Rakyat, bersyukur atas suksesnya halal bi halal ini. Ia juga mengisahkan perjuangan membangun berbagai infrastruktur di Tapsel sejak Syahrul menjabat bukan pekerjaan mudah mewujudkannya di tengah keterbatasan kemampuan keuangan Daerah ketika itu.
Ia menceritakan, tentang kepemimpinan Syahrul saat 10 tahun Bupati Tapsel. Pengangkatan pejabat tidak asal tunjuk atau karena ada sesuatu tetapi berdasarkan merit sistem. Aktif blusukan mendatangi rakyat hingga ke pelosok daerah model Marmar Style.
Blusukan menjadi wahana berkomunikasi yang efektif dengan rakyat secara langsung. Aspirasi rakyat ditindaklanjuti dengan pembangunan, seperti pembangkit listrik di daerah yang tidak terjangkau PLN, yaitu melalui program pembangunan PLTMH dan PLTS yang dimasa kepemimpinan Syahrul sudah terealisasi 20 unit yang semuanya dibangun melalui APBN dan APBD Propinsi.
"Tetapi ditinggal Pak Syahrul, Tapsel saat ini programnya seperti kayak nggak fokus. Daerah yang puluhan tahun menjadi tempat pengabdian kita ini, ke depan harus dipimpin orang yang punya integritas, istiqomah dan menjalankan program bukan jama-jama goreng," tegas Marasaud.
Kepada Syahrul, Ketua PPASN Tapsel ini meminta dr. Aditya yang sudah banyak dibincangkan masyarakat Tapsel, agar diijinkan ikut berkontestasi di Pilkada. Karena diniliai sebagai sosok tepat untuk mengulangi kejayaan Tapsel sebagaimana pernah diwujudkan Syahrul bersama semua elemen.
Menyahuti itu, Syahrul M. Pasaribu yang Ketua Dewan Pembina PPASN sekaligus Pembina KTNA Tapsel dan Sumut itu mengatakan, ada kebiasaan umat Islam setelah Ramadhan dan di bulan Syawal menggelar halal bi halal.
"Karena di hari raya Idul Fitri kemarin tidak bisa saling kunjung mengunjungi karena kesibukan masing-masing. Halal bi halal inilah momen bagi kita untuk saling bermaaf-maafan," katanya.
Syahrul mengisahkan, sejarah perjalanan hidupnya lebih banyak berada di tengah-tengah orang banyak. Karena itu pulalah banyak orang yang berjasa baginya dan tidak akan melupakannya.
Terkait kepemimpinan daerah yang baik, menurutnya, dapat diibaratkan seorang manajer yaitu yang mampu mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Yakni sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
"Mengingat sejarah perjalanan kita. Sudah banyak yang kita persembahkan ke Tapsel. Mulai membangun pusat perkantoran pemerintah yang terintegritasi, mengatasi defisit anggaran dan menciptakan harmoni di jajaran birokrasi dan antara eksekutif dengan legislatif serta forkopimda termasuk dengan semua stakeholders dengan baik, sehingga program pembangunan dapat dilaksakan dengan tepat waktu dan tepat sasaran," kenangnya.
Pemimpin daerah, menurut Syahrul, tidak boleh cengeng apalagi selalu bersembunyi dengan mengatasnamakan keterbatasan wewenang dalam menyelesaikan masalah. Seperti pembangunan jalan rusak, selalu berdalih bukan tanggungajab daerah tetapi pemerintah provinsi dan pusat.
"Rakyat tidak tahu itu tanggung jawab siapa. Aek Latong saja jalurnya bisa kita pindahkan koq pada tahun 2013, padahal itu Jalan Nasional," sebut Bupati Tapsel dua periode berturut-turut tersebut.
Ia membenarkan, kalau pimpinan daerah itu memang harus berintegritas dan mampu menciptakan kesejukan sehingga melahirkan innovasi dan kreatifitas.Sesuai kata dan perbuatan dan punya sikap konsistensi serta selalu lebih mementingkan masyarakatnya daripada kebutuhannya sendiri.
Menjawab harapan agar mengikhlaskan anaknya Aditya Rizki di Pilkada Tapsel, Syahrul menyebut butuh koordinasi dan kesepakatan dari keluarga, karena Aditya seorang birokrat yang bertugas di RSUD Pirngadi Medan yang masih punya karir panjang.
"Akan tetapi, aspirasi yang mengemuka dalam acara halal bi halal ini, akan saya diskusikan dengan keluarga. Mohon bantuan do'a bapak dan ibu semua agar ini berjalan lancar," pungkas Syahrul di acara yang juga dihadiri Anggota DPRD Tapsel, M. Rawi Ritonga dan Edison Rambe itu.(mn.11)***
Baca Juga :
Bupati Nias Hadiri Perayaan HUT Kartini Ke-145 di Kecamatan Bawolato