Binjai.Mitanews.co.id ||
Polres Binjai bersama instansi terkait laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi "Patuh Toba - 2023" di lapangan apel mako polres Binjai. Senin (10/7/2023).
Wakil Walikota Binjai H. Rizky Yunanda Sitepu S.TP. MP, pimpin apel gelar pasukan operasi patuh Toba-2023 yang juga turut dihadiri Ketua Pengadilan Agama M. Taufik, Kasipidum Andre Darma SH. MH, Yon Raiders 100/PS Diwakili Danki Bantuan Kapten Inf Rizqi Setya Anggara S.Tr. Han., Wadanyon Arhanud-11 WBY Mayor Arh. Angga Trisna Nugraha S.Tr. Han. Ketua PN Binjai Fauzi SH. MH, Dansub Denpom Binjai Kapten CPM Tria Tugis, PJU, Kapolse sejajaran dan personel Polres Binjai
Wakil Walikota Binjai H. Rizky Yunanda Sitepu. S.TP. MP. bertindak sebagai Pimpinan Apel membacakan amanat Kapolda Sumatera Utara, pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba dilaksanakan secara serentak sebagai bentuk kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan dilibatkan pada operasi "Patuh Toba-2023"
Perlu kita sadari bahwa salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah pelanggaran lalu lintas, sehingga upaya menanamkan budaya keselamatan dan disiplin berlalu lintas di jalan raya merupakan hal yang sangat penting kita lakukan dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dari data penindakan pelanggaran lalu lintas pada tahun 2022, di wilayah Sumatera Utara telah dilakukan penindakan pelanggaran lalu lintas dalam bentuk tilang sebanyak 42.107 perkara (naik3.982 perkara dibandingkan tahun 2021) dan non tilang atau teguran pada tahun 2022 sejumlah 159.594 teguran (naik sebanyak 31.680 kali dibandingkan pada tahun 2021).
Meningkatnya jumlah pelanggaran lalu lintas tersebut juga berbanding lurus dengan kejadian kecelakaan lalu lintas,dimana pada tahun 2022 terdapat kejadian laka lantas sebanyak 6.465 kasus (naik 849 kasus dibandingkan tahun 2021)dengan korban meninggal dunia 1.607 orang (bertambah 41 orang dibandingkan tahun 2021), luka berat 2.138 orang (bertambah 205 orang dibandingkan tahun 2021) dan luka ringan 7.196 orang (bertambah 1.285 orang dibandingkan tahun 2021), dengan kerugian materil kurang lebih rp. 17.314.420.000.
Dari data tersebut, kita dapat melihat bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat sumatera utara dalam berlalu lintas masih tergolong rendah, sehingga angka kecelakaan lalu lintas jugacenderung tinggi. Kondisi ini bila dibiarkan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar, bukan saja korban jiwa dan harta benda, namun juga akan menimbulkan kerugian di bidang ekonomi.
oleh karena itu, dalam rangkamenurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan lalu lintas dan menurunkan potensi fatalitas kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di wilayah provinsi sumatera utara, maka jajaran polda sumut bersama intansi terkait dan mitra kamtibmas akan menggelar operasi patuh toba-2023 selama 14 hari terhitung mulai tanggal 10 juli sampai dengan 23 juli 2023, dengan melibatkan 1.345 personel.
Bentuk operasi Harkamtibmas yang dilaksanakan dengan mengedepankan fungsi lalu lintas polri dengan didukung fungsi operasional kepolisian lainnya yang dilaksanakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, sedangkan penegakan hukum pelanggaran lalu lintas dilaksanakan dengan menggunakan etle statis atau mobile dan hand held, tidak diperbolehkan melakukan penegakan hukum secara stasioner (razia), diulangi - tidak diperbolehkan melakukan penegakan hukum secara stasioner (razia).
Adapun sasaran operasi “patuh toba – 2023” yakni para pelaksana operasi mampu mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata sebelum, pada saat dan pascaoperasi patuh toba - 2023 yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, penegakan hukum pelanggaran lalu lintas dengan etle dan teguran diprioritaskan pada 7 pelanggaran yaitu, Menggunakan ponsel saat berkendara, Pengemudi atau pengendara yang masih di bawah umur, Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari 1 orang, Pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm sni dan pengemudi kendaraan bermotor tidak menggunakan sabuk keselamatan (safety belt), Pengemudi atau pengendara sepeda motor dalam pengaruh alkohol, Pengemudi atau pengendara sepeda motor yang melawan arus, Pelanggaran melebihi batas kecepatan.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan operasi, perlu saya sampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dan dilaksanakan.
Sebelum mengakhiri amanat ini, saya menaruh harapan kepada seluruh personel Polda Sumut dan jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan operasi “patuh toba – 2023” untuk melaksanakan tugas secara profesional dan humanis serta hindari tindakan kontraproduktif yang dapat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap Polri.(mn.20)
Baca Juga :
Minimalisir Lakalantas, Pemkab – Polres Sergai Gelar Apel Pasukan Ops Toba 2023