oleh

Proyek MYC Dikebut, Pengaspalan Jalan Batang Taris Kelurahan Sibuhuan Diduga Asal Jadi

-Peristiwa-2,012 views

Padang Lawas.Mitanews.co.id ||


Pengerjaan Proyek Multiyears Contract Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Kabupaten Padang Lawas (Palas) diduga dikerjakan asal jadi.

Pantauan Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Kabupaten Palas bersama Mitanews.co.id dan sejumlah awak media di lokasi pengaspalan, di Kelurahan Pasar Sibuhuan, Lingkungan IV Batang Taris, Kamis (03/08) dinihari.

Wakil Ketua LPRI, Riswan Efendi Nasution mengungkapkan beberapa point yang dikebut pengerjaannya.

" Sesuai pantauan kita, Pengamparan base diduga kurang volume terlihat sebab pada ketebalan base. Kemudian Hotmix diduga kurang volume hal itu terlihat dari ketebalan hotmix sendiri," ucap Riswan, Jum'at (04/08).

Penghamparan base pada akhir tahun 2022 sempat terhenti pengerjaannya. Kita sama-sama mengetahui Lingkungan IV Batang Taris pernah dilanda banjir dan setahun dibiarkan pengerjaannya sehingga base di beberapa titik sudah hilang dan tinggal aspal lama. Jadi bagaimana mungkin pengaspalan tersebut dikebut hanya dalam semalam saja.

Namun berdasarkan pantauan kita, base ditambah kemudian dihamparkan selanjutnya digilas beberapa kali dan langsung dihotmix padahal kondisi base masih keadaan basah.

Riswan menegaskan, agar pekerjaan proyek tersebut jangan dianggap sepele, sebab menurut Riswan, nantinya yang merasakan jalan itu bukan kontraktor atau UPTJJ Gunungtua melainkan masyrakat Palas.

" Pengaspalan ini jangan hanya asal kebut saja namun tetap mengutamakan kualitas dan ketahanan jalan itu. Sebab bukan kontraktor ataupun UPTJJ Gunungtua melainkan kami masyarakat Palas yang akan menggunakan jalan ini," ucapnya tegas.

Sementara itu, pengawas proyek yang mengaku bermarga Sinaga saat ditemui dilokasi pengaspalan di Batang Taris mengklaim bahwa pekerjaan yang mereka lakukan sudah sesuai aturan.

" Pekerjaan kita sesuai aturan kok bang, saya juga menjamin jalan itu akan tahan lama," ucap Sinaga.

Namun saat ditanya aspal ini akan bertahan berapa lama, namun Sinaga tidak bisa memastikan dan mengaku bahwa silahkan menghubungi kontraktor atas nama Rahman.

Sinaga yang mengaku sebagai pengawas dari PT Pijar Utama hanya memiliki pekerjaan untuk bagian hotmix saja kalau untuk base ia tidak tahu menahu.

Ditanya lagi apakah sebelum melakukan pengaspalan mereka terlebih dahulu mensurvei lokasi.

" Kami survei kok, Namun abg paham lah kondisi di sini kan gak kondusif, soalnya batang taris kan yang sempat demo kemaren bg, jadi saat mensurvei kami tidak turun dan memantau dari mobil," ucapnya.

Ditanya pelaksanaan pengerjaan apakah sudah berkoordinasi dengan PU ia menjawab sudah namun ditanya PU mana ia tak mampu menjawab.

Pantauan di lapngan, Hotmix yang dihampar juga diperkirakan tidak mencapai suhu 100 derajat. Proyek MYC di Palas juga tidak dilengkapi papan informasi pengerjaan sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa pagu anggaran dan RAP.

Sementara itu Kepala UPTJJ Gunung Tua Rasuli Siregar saat dikonfirmasi terkait pengaspalan diduga asal jadi. Rasuli menjawab " dari mana abg tau, nanti kan itu di core dulu bg," ucapnya.

Kemudian Media ini menjawab kita mengetahui karena dari awal kita sudah memantau pengaspalan di Batang taris. Dan kita juga mempertanyakan pengawas dari UPTJJ sebab tidak tampak di proyek.

Kemudian media ini menjawab " Iya betul bg itu di core dulu, tapi kan sesudah selesai pengerjaan mau PHO, kenapa sebelum sampe disitu tim dari PU tidak ada di lapangan untuk mengawasi penghamparan base dengan hotmix .. apakah sinaga dari pengawas PU atau kontraktor..?? Mohon petunjuk abanganda. Namun sampai saat ini Kepala UPTJJ tidak bisa menjawab dan seolah bungkam.(FH)

Baca Juga :
Dukungan Beroperasinya DPM di Sampaikan Warga Dairi Kepada DPRD

News Feed