Tapsel.MitaNews.co.id | Sekitar 38 KK warga masyarakat yang mendiami Dusun Tolang Gunung, Desa Tolang, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) keluhkan ketersediaan air bersih untuk kehidupannya.
Keluhan itu disampaikan warga melalui Tokoh Masyarakat Tolang Gunung, K. Dongoran, pada saat reses Anggota DPRD Tapsel, Muhammad Rawi Ritonga, Senin (13/3/2023) lalu.
Dikatakannya, pada hakikatnya seluruh warga sangatlah berterimakasih atas pembangunan selama kurun waktu 12 tahun terakhir khususnya semasa kepemimpinan H. Syahrul M. Pasaribu.
Mulai dari pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan pembangunan insfrastruktur jalan, irigasi bedah rumah, listrik dan lainnya, warga setempat merasa sudah cukup terpenuhi.
Akan tetapi, dari segi kepuasan sebagai manusia biasa, tidak akan pernah merasa puas. Sehingga, masih terus berharap agar terus mendapat perhatian untuk pembangunan ke depannya.
"Kami akui, jika dihitung-hitung, khusus dana pembangunan menuju Desa Tolang termasuk di dalamnya Dusun Tolang Gunung, sudah lebih dari cukup. Tapi, pada reses kali ini, kami tetap usul pembangunan fasilitas air bersih," ujarnya.
Usul itu jadi skala prioritas bagi warga saat ini, karena sejak berdirinya pemukiman itu sekitar seratus tahun silam, selalu kesulitan dalam mendapatkan air bersih dan hanya mengandalkan air sumur dan air tadah hujan.
"Karena itu, melalui reses pak Rawi Ritonga kali ini kami mengusulkan pembangunan sarana air bersih di perkampungan kami," harap Dongoran.
Selain infrastruktur, ke depan pemerintah juga perlu perhatikan pembangunan SDM. Atau upaya memupuk rasa memiliki warga terhadap hasil pembangunan. Sehingga, hasil pembangunan lebih bardaya dan berhasil guna di tengah warga.
Bahkan, sebagai rasa terimakasih atas perhatian pemerintah dalam pembangunan selama ini dan bentuk dukungan dan partisipasi, warga Tolang Gunung telah menerapkan gotong royong rutin.
"Saat ini sedang berlangsung gotong royong pengecoran jalan (rabat beton), bersumber dari masyarakat dan perantau secara swadaya," ujar Dongoran sembari menyebut untuk ketersediaan air bersih dibutuhkan pipanisasi sekira 800 meter.
Harapan ataupun usul lainnya juga dikemukakan, Yusnita Rambe, guru mengaji di Tolang Gunung. Menurutnya selain air bersih juga fasilitas MCK, warga juga inginkan bantuan Alquran, Iqro serta peralatan nasyid.
Menyahuti harapan warga tersebut, Muhammad Rawi Ritonga menyampaikan, semua usulan dan aspirasi warga akan dia kumpulkan dan menjadi perhatian untuk prioritas pembangunan.
"Saya minta kita tetap kompak. Sambil kita perjuangkan ke pemerintah kabupaten, kita juga harus bersabar menunggu program pembangunan terealisasi di tempat kita," ujarnya.
Kehadiran Syahrul Pasaribu, Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut, di acara reses ini, memberi warna tersendiri bagi warga karena tidak merasa asing. Apalagi, Syahrul merupakan figur penting dalam memperjuangkannya aliran PLN ke dusun itu.
Bagi mereka, perjalanan pembangunan di Aek Bilah tidak terlepas dari perhatian dan tangan dingin Syahrul selama memimpin. Di masa itu, Aek Bilah berangsur-angsur tidak terisolir lagi.
Padahal, selama ini selalu mengandalkan kuda untuk pengangkutan. Sebab sarana jalan masih belum berwujud. Tolang Ganung dan tempat lainnya juga telah terhindar dari kegelapan.
"Mau ke sekolah di Huta Gadung selama ini berbustak bustak (berlumpur), tetapi sudah lebih baik. Ini merupakan kesyukuran kami bisa menikmati hasil pembangunan," ungkap Siregar salah seorang sesepuh di kampung itu.
Karena itu, mengetahui Syahrul Pasaribu akan maju sebagai calon DPR RI, warga pun sepakat mendukung dan memenangkannya secara bulat dan siap menyampaikan kabar itu ke kampung, kecamatan dan daerah tetangga.
"Sosok yang telah berbuat ke kita sangat pantas kita dukung. Kita kompak memenangkan dan mengajak koum-koum (sanak saudara) lainnya," ungkap warga dan berharap Syahrul Pasaribu tetap sehat, dan tetap peduli kepada mereka.
Menyahuti itu, H. Syahrul M. Pasaribu menyebut, agenda politik atau pemilu tinggal mengitung bulan. Sebagai kader partai, ia menyerahkannya pada arahan dan mekanisme partai yang selama ini menjadi tempatnya berpolitik.
"Partai Golkar memiliki aturan dan mekanisme dalam menentukan kadernya menjadi calon, baik Kepala Daerah, DPR RI dan DPRD, kita tunggu saja kebijakan partai. Terpenting, kita tetap kompak dan menjaga silaturahmi," pesannya.
Tentang hasil pembangunan, menurut Syahrul, semua kemampuan telah dicurahkannya semasa diberi amanah pimpin Tapsel. Tentu, dipastikan belum terlayani dengan memuaskan semua orang dan belum sempurna secara keseluruhan.
"Intinya, terkait pembangunan semasa saya memimpin, biarlah kalian (rakyat) dan tanah di Tapanuli Selatan ini yang jadi saksi," tutupnya. [mn.11]
Baca Juga :
Kadis Distarsip Nisbar Hadiri Sosialisasi dan Pendampingan Tata Cara Pengisian Borang