oleh

PERJUANGAN EMANSIPASI WANITA

-Opini-705 views

Oleh : Khairunnisa Kader HMI Komisariat Fakultas Sains Dan Teknologi UINSU, Cabang Medan.

Mitanews.co.id || Perempuan itu mulia. Perempuan merupakan sebuah anugerah yang luar biasa yang telah diberikan kepada hambanya. Makna dan arti kata yang diamanahkan olehnya merupakan tanggung jawab yang begitu berharga untuk menjaga. Sejatinya menjadi perempuan merupakan hal yang paling diagungi dan dimuliakan.

Tiba masanya dihari ini tepat pada tanggal 21 April 2023 memperingati hari kartini. Sejarah telah mencatat sosok kartini, ialah seorang perempuan yang begitu luar biasa dalam setiap ide dan pergerakan nyatanya.

Sosok tokoh yang memperjuangkan emansipasi perempuan sampai saat ini masih menikmati sejarah perjuangan yang ditorehkannya. Salah satu perjuangan dalam mencapai misi menggerakkan pendidikan pada perempuan. Kesadaran yang dimiliki oleh sosok kartini merupakan salah satu perubahan besar dalam mendobrak perempuan Indonesia untuk memahami bahwa ditakdirkan menjadi perempuan merupakan Seperti emas yang sangat berharga.

Perjuangan ialah suatu tindakan yang sejatinya mencapai segala sesuatu yang memberikan kebermanfaatan bagi umat. Ibu Raden Ajeng Kartini didalam bukunya abis gelap terbitlah terang menuliskan perjalanan beliau dalam mencapai asa untuk menggapai emansipasi wanita. Seyogyanya satu hal yang tidak bisa kita pungkiri, bahwasanya perempuan ialah sebagai madrasatul ula bagi penerus bangsa ini. Bahkan didalam syair arab juga menerangkan perempuan merupakan tiang negara apabila baik perempuannya maka baiklah negaranya, apabila buruk perempuannya maka buruk pula negaranya.

Perjuangan dalam menempatkan pendidikan pada hak yang harus didapati perempuan merupakan hal mulia dan paling benar serta berarti. Pendidikan adalah senjata dalam mempersiapkan generasi bangsa yang haus intelektual. Tiba masanya ketika membayangkan seseorang tidak dibekali pendidikan maka bagaimana cara menambah cakrawala berfikir agar melanglangbuana mencapai dalamnya ilmu pengetahuan.

Dihari kartini ini sudah selayaknya kita sadar sebagai perempuan Indonesia harus memandang kembali alur mundur terhadap perjuangan tokoh-tokoh perempuan dalam mencapai emansipasi atau feminisme yang dibuat untuk mendapatkan kesetaraan dan hak-hak perempuan.

Mengingat dan mengembangkan serta menciptakan kembali torehan-torehan perjuangan terhadap perempuan Indonesia, sejatinya cara dalam menghargai diri dan takdir sebagai perempuan. Bangsa ini butuh perempuan yang memiliki inteletual yang baik, cerdas dan kesadaran terhadap permasalahan umat, terkhusus juga permasalahan terhadap perempuan-perempuan.

Didalam buku Edward W. Said yang berjudul Peran Intelektual, menjelaskan makna dari kata intelektual, yang pernyataan didalamnya harus kita ingat ialah dosa terbesar bagi kaum intelektual apabila tidak berani menyampaikan apa yang diketahuinya. Hal ini menjelaskan menjadi seorang intelektual harus berani. Ibu RA. Kartini seorang kaum intelektual yang sebagai pelopor dalam kebangkitan perempuan pribumi.

Oleh sebab itu perempuan Indonesia jangan diam saja ketika tidak mendapatkan haknya. Jangan pernah membungkam suara kebenaran yang sejatinya harus disampaikan. Ingat sekali lagi menjadi perempuan adalah yang paling mulia.

Wahai perempuan-perempuan negeri, mari teruslah menjadi seorang kartini masa kini, dengan senantiasa mengendalikan diri serta mampu belajar dalam setiap situasi yang dihadapi.

Bangkit kembali perempuan pribumi. Jangan sampai perempuan hanya banyak bicara yang berakhir katanya. Tapi mari kita buktikan bersama dengan karya yang berujung sebuah fakta.

Jaya selalu perempuan Indonesia, bangkit dan kepalkan tangan serta rangkullah yang kuat terhadap persaudaraan dalam mencapai hak-hak perempuan Indonesia. Sekali lagi hidup perempuan Indonesia. Selamat hari kartini. Hidup perempuan yang melawan. Hargai dengan baik diri dan jiwa mu wahai para kaum perempuan.(mn.44)

Baca Juga :
Edy Rahmayadi Bersyukur Masyarakat Kawasan Proyek Jalan Rp 2,7 T Gembira Jelang Lebaran

News Feed