oleh

Pengaruh Ekonomi Terhadap Konser COLDPLAY dI Indonesia

-Opini-6,431 views

Oleh Rafiqa Syahidah Ritonga Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syech Ali Hasan Ahmad Addary Padang Sidempuan

Mitanews.co.id ||


SEIRING berakhirnya pandemi COVID-19, banyak acara dan kegiatan besar telah dilakukan. Penyanyi internasional sudah mulai melakukan konser besar-besaran di Indonesia, selain pertandingan olahraga dan konser band lokal. Beberapa di antaranya adalah konser NCT Dream dan Blackpink, serta boyband dan girlband asal Korea Selatan lainnya. Yang terbaru, namun paling dinantikan, adalah konser Coldplay di Stadion Utama GBK di Jakarta pada 15 November mendatang.

Masyarakat Indonesia sangat antusias dengan konser grup musik asal Inggris ini, meskipun waktunya masih lama. Ini adalah konser pertama Coldplay di Indonesia sejak mereka berdiri pada tahun 1996. Seberapa besar dampaknya pada ekonomi Indonesia jika konser besar seperti Blackpink dan Coldplay dilakukan di luar negeri ?

Bhima Yudhistira, direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menganggap dampak ekonomi dari penyelenggaraan konser musik internasional di Indonesia tidak terlalu besar, karena kegiatan ini merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif. Kontribusi ekonomi kreatif hanya 6,98 persen dari PDB. Dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia.com pada Rabu (10/5), Bhima menjelaskan bahwa konser atau pertunjukan musik hanyalah sebagian dari konsep, dan dampak yang dihasilkannya relatif kecil.

Dengan harga tiket yang mahal, gelaran konser band internasional, menurut Bhima, akan mempengaruhi konsumsi masyarakat kelas menengah atas. Dia menjelaskan bahwa sebagai akibat dari pandemi, pengeluaran masyarakat untuk rekreasi meningkat, bahkan lebih banyak dari sebelum pandemi, termasuk konser musik. Masyarakat bosan selama pandemi sehingga mereka langsung mengeluarkan uang untuk rekreasi setelah mobilitas longgar.

Sebenarnya, keuntungan hanya akan didistribusikan ke beberapa industri saja, seperti perhotelan, perusahaan kecil dan menengah (UMKM) di lingkungan sekitar, tetapi keuntungan sektor tersebut juga bergantung pada penyanyi yang didatangkan. Dia menjelaskan, "Angkanya variatif, tapi bisa sampai pendapatan total puluhan miliar per konser jika artis yang tampil hebat seperti Coldplay."

Seorang pakar pariwisata Azril Azahari dari Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) mengatakan konser Coldplay dapat meningkatkan ekonomi. Wisatawan asing juga akan datang ke tanah air karena event tersebut.

"Konser musisi internasional adalah acara yang istimewa. Pada Rabu malam, 17 Mei 2023, Azril mengatakan kepada Tempo melalui sambungan telepon bahwa subsektor ini dapat memiliki dampak multipel yang signifikan. Selain menghasilkan keuntungan bagi promotor, ada perputaran ekonomi yang masuk ke hotel dan UMKM.

Baca Juga :
Gubernur Kepri Tawarkan Pemkab Nisbar Kerjasama Di Sektor Pariwisata


Azril menyatakan bahwa nilai ekonomi dari kegiatan khusus ini jauh lebih besar daripada kegiatan bisnis, seperti pertemuan seperti KTT ASEAN dan G20. Kegiatan bisnis, seperti konser, lebih tersegmentasi. Akibatnya, Azril berharap pemerintah terus mengembangkan acara khusus. Peluang untuk acara khusus ini mencakup olahraga dan pariwisata. Azril menyatakan bahwa pertemuan bisnis seperti G20 meningkatkan kredibilitas pemerintah, tetapi dampaknya terhadap ekonomi lebih besar karena cakupannya lebih luas.

Semua orang tahu bahwa konser Coldplay akan berlangsung pada Rabu, 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta. Konser ini adalah bagian dari tur global grup musik asal Inggris tersebut. Coldplay akan bermain di empat kota di Asia: Jakarta, Kuala Lumpur, Kaohsiung, dan Tokyo.

Sandi menyatakan bahwa Coldplay hanya memilih empat kota untuk tampil di Asia, dan salah satunya adalah Jakarta. Dia mengatakan bahwa pemerintah sangat mendukung konser Coldplay di Jakarta karena akan berdampak positif pada ekonomi kota dan mungkin meningkatkan kepercayaan dunia bahwa Jakarta adalah tempat terbaik untuk perjalanan bisnis internasional.

Ini adalah prestasi besar. Mari kita jalin dan pastikan koordinasi yang baik sehingga acara ini berlangsung dengan spektakuler dan berdampak pada ekonomi masyarakat, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan UMKM dan standar penyelenggaraan konser yang terbaik.

Dia kemudian menyatakan bahwa konser tidak hanya diharapkan untuk meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Jakarta sebagai tempat pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran (MICE) di Asia.

Kemenparekraf tidak hanya mendukung penyelenggaraan konser Coldplay, tetapi juga memastikan bahwa perizinan konser, alur penonton, dan pengendalian risiko dirancang dengan baik. Kemenparekraf telah menetapkan standar untuk penyelenggaraan acara yang aman, nyaman, dan menghibur. Penting bagi panitia penyelenggara untuk menerapkan pertunjukan CHSE yang mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan.

"Ini akan kita pastikan dan saya mengimbau para penonton untuk mengikuti arahan dari panitia penyelenggaraan secara tertib, termasuk berhati-hati karena akan pasti banyak yang coba-coba untuk mendapatkan tiket dengan cara yang tidak sesuai prosedur, dan ini akan membuat banyak tiket menjadi tidak valid." Untuk menyelenggarakan acara yang aman, nyaman, dan menghibur.

Kemenparekraf telah menetapkan standar. Penting bagi panitia penyelenggara untuk menerapkan pertunjukan CHSE yang mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan.Kita akan memastikan ini, dan saya meminta penonton untuk mengikuti arahan dari panitia penyelenggaraan secara tertib, termasuk berhati-hati karena akan ada banyak orang yang mencoba mendapatkan tiket dengan cara yang tidak sesuai prosedur, yang akan membuat banyak tiket tidak valid.(MN.03)

Baca Juga :
Sejumlah Kasus Dinilai Berhenti, Pegiat Anti Korupsi Bakal Demo Kejari Rohul

News Feed